Web 2.5 adalah fase transisi yang menggabungkan kenyamanan dan kemudahan penggunaan dari Web2 dengan teknologi canggih yang mendasari Web3. Dalam Web 2.5, pengguna dapat menikmati manfaat desentralisasi seperti transparansi dan privasi data, tanpa meninggalkan ekosistem terpusat yang sudah mereka kenal.
Misalnya, pengguna dapat menggunakan marketplace NFT seperti OpenSea untuk membeli karya seni digital menggunakan metode pembayaran tradisional, tanpa perlu memahami detail teknis blockchain.
Selain itu, platform seperti Patreon memberikan kreator konten opsi untuk berinteraksi langsung dengan penggemar, sambil mendukung metode pembayaran fiat yang sudah umum.
Konsep ini bertujuan untuk mengatasi hambatan yang dihadapi Web3, seperti kompleksitas teknis dan rendahnya adopsi di kalangan masyarakat umum. Dengan Web 2.5, pengguna bisa mulai menjelajahi fitur-fitur blockchain secara bertahap melalui antarmuka yang lebih familiar. 2.5 adalah fase transisi yang menggabungkan kenyamanan dan kemudahan penggunaan dari Web2 dengan teknologi canggih yang mendasari Web3.
Dalam Web 2.5, pengguna dapat menikmati manfaat desentralisasi seperti transparansi dan privasi data, tanpa meninggalkan ekosistem terpusat yang sudah mereka kenal.
Konsep ini bertujuan untuk mengatasi hambatan yang dihadapi Web3, seperti kompleksitas teknis dan rendahnya adopsi di kalangan masyarakat umum. Dengan Web 2.5, pengguna bisa mulai menjelajahi fitur-fitur blockchain secara bertahap melalui antarmuka yang lebih familiar.